Posted on Selasa, 20 Maret 2012 Madiun 1948 ?


Peristiwa Madiun 1948, Sebuah Pemberontakan ?
Oleh Dhani Kurniawan

Madiun adalah sebuah kota kecil yang terletak di bagian barat Provinsi Jawa Timur. Sebagai kota kecil tidak banyak orang yang mengetahui keberadaannya. Akan tetapi  dalam sejarah nama Madiun cukup terkenal dengan adanya peristiwa 1948. Penulisan sejarah pada masa orde baru selalu mengatakan bahwa peristiwa Madiun adalah pemberontakan yang harus ditumpas.  Bahkan masyarakat di luar Madiun tak jarang memberikan lebel PKI bagi orang-orang Madiun hanya karena mereka “orang Madiun.”
            Setelah tumbangnya orde baru penulisan sejarah menjadi lebih berwarna. Banyak bermunculan persepsi yang berbeda tentang peristiwa Madiun. Bahkan beberapa penulis/sejarawan asing turut ambil bagian. Terlepas dari bagaimana jalan sejarah yang sebenarnya peristiwa tersebut cukup membekas di benak Masyarakat Madiun. Banyak penduduk Madiun yang ikut menjadi korban.
            Peristiwa tersebut memakan korban kalangan rakyat biasa, militer dan pejabat. Bahkan Gubernur Jawa Timur saat itu RM. Suryo turut menjadi korban. Tentang jalannya peristiwa tersebut David Charles Anderson dalam bukunya yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia “Kudeta Madiun 1948” mengatakan
Peristiwa Madiun yang terjadi pada 18 September 1948, paling tepat bila dipahami sebagai suatu krisis internal politik militer, dan bukan suatu kegagalan upaya kaum kiri dalam menguasai jalannya revolusi di Indonesia secara keseluruhan, sesuatu yang seringkali digambarkan dari sudut pandang nasional dan internasional. Pertikaian antara kesatuan-kesatuan yang terdiri dari orang-orang Jawa di pedalaman, yang menuntut dipertahankannya ketentaraan rakyat yang populis, dan komando tertinggi, yang senantiasa berusaha menempatkan kesatuan-kesatuan yang ada di lapangan di bawah kontrol pusat secara efektif adalah permasalahan-permasalahan utama yang terjadi sebelum meletusnya peristiwa Madiun yang kemudian berlanjut pada masa-masa setelah pengakuan kedaulatan.
Apa yang tertulis diatas sangat bertolak belakang dengan yang selama ini dituliskan dalam sejarah resmi terutama pada masa orde baru. Penyebutan peristiwa PKI Madiun dengan istilah pemberontakan PKI Madiun agaknya memang berlebihan. Namun semenjak runtuhnya orde baru perisrtiwa tersebut tidak lagi disebut pemberontakan melainkan peristiwa Madiun atau Madiun Affair.
            Soemarsono seorang pemuda pelaku dua peristiwa penting di Indonesia yaitu peristiwa 10 November di Surabaya dan peristiwa PKI di Madiun memberikan kesaksian yang juga berbeda dengan versi sejarah resmi. Dia mengatakan peristiwa Madiun bukanlah pemberontakan melainkan usaha mempertahankan diri karena orang-orang PKI dalam keadaan terjepit. Bahkan ada yang menyatakannya peristiwa PKI di Madiun tidak lepas dari intervensi asing terutama Amerika yang sangat menentang adanya ideologi kumunis. Memang masih perlu penelitian lebih lanjut untuk mengungkap peristiwa tersebut tetapi setidaknya ada satu hal yang tak terbantahkan yaitu banyak orang terbunuh dalam peristiwa tersebut.
Sumber Bacaan
Adam Asvi Varman.2007.Seabad Kontroversi Sejarah.Yogyakarta:Ombak.
Anderson David Charles.2008.Kudeta Madiun 1948.Jakarta:MedPress.
Setiawan Hersri.2002.NEGARA MADIUN ? Kesaksian Soemarsono Pelaku Perjuangan.                         :Fuspad.

Posting Komentar