Posted on Kamis, 15 Maret 2012 Historiografi Eropa Abad Pertengahan
MAKALAH
Disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Historiografi
“Historiografi Eropa Abad
Pertengahan”

Disusun
oleh
Dhani
Kurniawan 10406241003
Nanidar
Nur J 10406241028
Prodi Pendidikan Sejarah
Fakultas
Ilmu Sosial
Universitas Negeri Yogyakarta
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Historiografi merupakan telaah
tentang teknik-teknik yang dipergunakan sejarawan secara perseorangan.[1]
Teknik penulisan sejarah pada kenyataannya sangat dipengaruhi oleh kondisi dari
zaman sejarah itu ditulis. Perkembangan penulisan sejarah di Eropa menunjukkan bahwa benua tersebut pernah
mengalami masa-masa suram dalam perkembangan ilmu pengetahuan termasuk
penulisan sejarah.
Kebudayan Yunani-Romawi yang
bertumpu pada kekuatan akal dianggap hasil dari setan karenanya harus ditolak
dan digantikan dengan kebudayaan kristen yang bertumpu pada agama dan
supernatural.[2]
Kondisi tersebut menyebabkan perkembangan ilmu pengetahuan mengalami kemandekan
bahkan kemunduran. Eropa mengalami zaman tersebut cukup lama yaitu sekitar
seribu tahun. Orang-orang pada masa selanjutnya sering menyebutnya sebagai
zaman kegelapan.
Eropa kemudian mulai menyadari
kekeliruannya berkat persinggungannya dengan kebudayaan lain yang ternyata jauh
lebih tinggi. Selanjutnya Eropa berubah menjadi sebuah benua dengan kebudayaan
yang paling tinggi dan menonnjol. Kenyataan tersebut membuktikan bahwa tidak
ada bangsa atau ras super di dunia ini. Semua orang semua bangsa memiliki
kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik tak tekecuali bangsa Indonesia.
Rumusan
Masalah
a.
Bagaimana masuknya Eropa ke zaman abad
pertengahan ?
b.
Apa ciri-ciri khusus historiografi Eropa
abad pertengahan ?
c.
Seperti apakah pemikiran, tokoh dan
karya historiografi Abad Pertengahan
Tujuab
dan Manfaat
a.
Memenuhi salah satu tugas mata kuliah
historiografi.
b.
Memeberikan tambahan pengetahuan bagi
pembaca pada umumnya dan penulis sendiri pada khususnya tentang historiografi
Eropa abad pertengahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Latar Belakang Munculnya Abad
Pertengahan
Sejarah
Eropah Barat Abad Pertengahan ditandai dengan berakhirnya kerajaan Romawi,
sebagai akibat terjadinya perpindahan bangsa-bangsa sejak abad ke-5 di Eropa
oleh karena desakan suku-suku Mongolia di Asia tengah. Salah satu penyebab
utama perpindahan bangsa-bangsa itu adalah iklim atau cuaca di Asia Tengah yang
mengalami musim kering dan panas berkepanjangan. Sebagai akibatnya adalah
semakin menipis atau langkanya sumber dan bahan pangan penopang kehidupan,
sehingga suku-suku pengembara di wilayah itu mengalami kesulitan yang besar
dalam mempertahankan hidup mereka.
Salah
satu suku terpenting yang mendiami Asia Tengah adalah suku Mongol, yang pada
abad IV mulai meninggalkan wilayah mereka menuju Tiongkok Utara, dan bahkan
pada tahun 308 –352 berhasil mendirikan kerajaan Siung-Nu. Namun demikian suku Mongol ini kemudian dihalau oleh suku
Toba We, yang oleh karena itu mereka
mulai bergerak untuk mengembara lagi menuju India dan bahkan ke Eropa Barat. Di
India Suku Mongol melakukan penyerangan terhadap kerajaan Gupta, kemudian juga
bergerak menyerbu Raiput di India Utara, dan bahkan menetap di wilayah itu.
Berbeda
dengan arah gerakan suku Mongol, maka suku Huns bergerak mengembara menuju ke
arah Barat dan bahkan sampai ke Eropa Barat, yang kronologisnya secara garis
besar adalah sebagai berikut:
a.
Pertama-tama
mereka menyerang Persia terutama atas kerajaan
Sasanid.
b.
Dari
Persia mereka bergerak ke Eropa Timur melalui Kaspia kemudian menyusur sungai
Donau dan menguasai daerah di sekitarnya khususnya Hongaria, dan pada tahun
berhasil mennuju 375 ke Rusia selatan dan akhirnya ke Eropa Barat.
c.
Di
Rusia selatan mengusir suku Goth barat di dekat sungai Dajepr dan Goth Timur di
sebelah barat laut Hitam. Sebagai akibatnya suku Goth Barat masuk wilayah
Romawi di sekitar Donau, sedangkan suku
Goth Timur masuk ke Itali.
d.
Suku
Hans ini selanjutnya bergerak menuju Hongaria dan mengusir suku2 Germania dan
suku2 lainnya. Sebagai akibat desakan
suku Huns maka suku Germania terpaksa menyingkir dari Hongaria dan akhirnya
bergerak menuju wilayah Romawi. Masa inilah yang ,merupakan awal dari
kemundiran dan kemudian diikiuti dengan masa keruntuhan kekaisaran Romawi.
Gerakan dan serangan suku Huns khususnya ke Eropa Timur
mengakibatkan terdesaknya suku2 setempat
yaitu suku2 Germania yang terpaksa bergerak atau menyingkir ke Eropa barat yang
merupakan wilayah kekaisaran Romawi. Orang-orang dari suku Goth Barat yang
bergerak memasuki wilayah Romawi banyak mengalami penindasan oleh orang-orang
Romawi yang menganggap mereka sebagai suku pendatang dan sebaliknya menganggap
dan merasa diri mereka sebagai penduduk pribumi. Sebagai akibatnya sering
terjadi pemberontakan yang tentu saja dibalas dengan penindasan. Salah seorang
pemimpin suku Goth Barat yang menggerakkan pemberontakan di Romawi adalah
Aleric yang berlangsung silih berganti antara pemberontakan dan penindasan
selama tahun 395-410. Di Yunani mereka dihalau oleh kaisar Yunani yaitu
Arcadius, bahkan kaisar mengirim ppasukan untuk menyerang Italia, sehingga pada
410 Roma berhasil dikuasai. Sebagai akibatnya orang Goth ini bergerak lagi ke
daerah lain yaitu di Galia Selatan dan Spanyol Utara. Namun demikian gelombang
migrasi suku Germania yang bergerak memasuki wilayah kekaisaran Romawi ini terus
berlangsung, bahkan juga suku-suku germania lainnya yang terkemuka yaitu suku
Vandal, Bourgondia, Franka, Alamanni, dan Lombard.
Khusus suku Vandal yang sangat terkenal karena keberingasannya,
setelah terusir dari Roma pada 410 mereka bergerak menuju Spanyol di bawah
seorang pimpinannya yang bernama Genserik. Dari Spanyol Selatan suku Vandal ini
pada tahun 429 menyerbu Afrika dan bakan berhasil merebut dan menduduki
Cartago. Nampaknya dari Afrika Utara ini suku Vandal bertujuan untuk
melampiaskan dendamnya terhadap Roma yang telah mengusirnya. Hal ini terbukti
dari serangan mereka terhadap Itali pada tahun 455, yang dilanjutkan dengan
membakar habis kota Roma. Sesudah itu disamping menetapp di Afrika, mereka juga
menetap mendiami Sardinia dan Corsica.
Untuk suku Germania yang lain yaitu Bourgondia dan
Franka,, bersama-sama dengan suku Goth Barat dan Alamanni menetap di Galia. Di
tempat ini mereka masih mendapat gangguan serangan dari suku Huns yang menetap
di Honggaria dibawah pimppinan Attila. Namun demikin dengan meninggalnya Attila
pada tahun 453 pada waktu menyerang Galia, maka suku Huns menetap untuk
selamanya di Hongaria dan tidak melakukan serangan2 lagi terhadap suku-suku
germania. Di Britania (Inggris) berdatangan suku-suku Germania lainnya yaitu
Angeli, Sax dan Yut, yang sebelumnya menduduki daerah di sekitar Elbe dan Den
Marck.
Dalam perkembangannya, suku-suku Germania yang
berdatangan ke wilayah Romawi itu ternyata secara lambat laun mengurangi
wilayah kekuasaan Romawi, karena pemerintah di Roma yang mulai lemah tidak
mampu menghalau serangan suku-suku Germania tersebut. Bahkan banyak orang-orang
Germania yang dijadikan tentara kekaisaran Romawi dengan pertimbangan mereka itu memiliki
kelebihan dalam militer atau perang. Namun demikian mereka berkembang seperti
benalu di Romawi bahkan walaupun secara berangsur-angsur dan lama mereka
berhasil menguasai Romawi. Hal ini terjadi pada masa pemerintahan Kaisar
Romulus Agustulus yang pada tahun 476 disingkirkan dari tahtanya oleh
orang-orang Germania dibawah pimpinan Odovaker. Bahkan Odovaker mengangkat
dirinya sendiri sebagai Kaisar Germania yang berkedudukan di Italia. Peristiwa
tersebut merupakan akhir dari pemerintahan
kekaisaran Romawi Barat.[3]
B.
Ciri-Ciri Khusus Historiografi Eropa
Abad Pertengahan
Eropa pada masa abad
pertengahan berada dalam kondisi dimana rasio tidak begitu mendapatkan tempat. Agama
(kristen) menjadi kekuatan yang begitu dominan saat itu. Keadaan kebudayaan semacam itu tentu saja juga
dipengaruhi oleh “jiwa jaman” yang bisa diketahui dari pandangan dunia (hidup)
dari masyarakat Abad Pertengahan yaitu:
1.
Teosentrisme,
yaitu pandangan hidup yang berpusat pada Tuhan, dalam arti bahwa kehidupan
manusia itu berpusat pada Tuhan, dan Tuhanlah yang mengatur hidup manusia baik
per individu maupun masyarakat. Dalam hal ini Tuhan juga berperan mengatur
sejarah manusia.
2.
Providensi,
yaitu pandangan hidup yang mengangap bahwa segala sesuatu di dunia dan seisinya
ini berjalan menurut rencana Tuhan (God Plan). Sengsara merupakan peringatan
terhadap manusia. Faktor Tuhan selalu dikaitkan dengan segala hal, demikian
juga sejarah selalu dikembalikan kepada Tuhan.
3.
Yenseitigheit,
yaityu pandangan hidup yang mementingkan kehidupan di alasm baka atau akhirat.
Atinya yang terpenting dalam hidup ini adalah untuk mempersiapkan diri demi
kehidupan di dunia (alam) baka.
Demikianlah bisa dikatakan bahwa jiwa jaman masyarakat Abad Pertengahan adalah
bersifat spiritual. Dalam hal ini semua kehidupan masyarakat bersumber dan
berpedoman pada ajaran agama (Kristen). Fenomena tersebut berlaku pula dalam
bidang historiografi dan filsafat sejarah yang umumnya bertema orang-orang
suci, sejarah penciptaan dan sebagainya.[4] Penulisan sejarah berpusat pada gereja dan
negara, dengan pendeta dan raja sebagai pelaku utama.[5]
C.
Pemikiran, Tokoh, dan karya
Historiografi Eropa Abad Pertengahan
Masa
abad pertengahan berlangsung cukup lama (1000 tahun jika dihitung dari abad
ke-5 sampai abad ke-15) dan pengaruhnya dirasakan di banyak tempat. Tetapi
tentu bukan perkara mudah melacak semua historiografi berabad-abad yang luas
itu. Di sini hanya akan dikemukakan beberapa nama, yaitu Cassiodorus,
Procopius, Gregory, dan Bede.[6]
1.
Cassiodorus
(480-570)
Cassiodorus, pegawai tinggi dari istana kaisar suku Goth
Timur yaitu Theodorik. Akan tetapi ia sendiri sebenarnya adalah orang Romawi
katolik. Ia sesunguhnya keturunan orang Siria, akan tetapi sudah sejak lama
nenek moyangnya bekerja sebagai pejabat tinggi pada kekaisaran Romawi. Ia juga
pernah belajar pada sekolah “artes liberals (seni yang bebas, yaitu retorica,
gramatika dan dialektika). Buku pertamanya adalah Chronika, yang merupakan buku
asal-usul politik dari putra mahkota Kaisar Goth Timur sebelum tahun 519. Oleh
karena mempunyai pandangan atau misi politik, maka tidak dilaporkan mengenai
kelahiran Kristus dan kejatuhan dari kekaisaran Romawi Barat.
Setelah tidak menjadi pejabat, Cassiodorus masih menulis
suatu karya lagi yang berasal dari surat-surat resmi yang sangat banyak ketika
masih menjadi pejabat. Karyanya itu
diberi judul Variae, yang bisa dianggap sebagai terbitan
sumber-sumber sejarah tertua. Ketika itu ia juga mengalami penyadaran agama
(masuk agama Kristen), dan sesudah itu terutama sibuk dengan kebudayaan. Selama
lebih dari seperempat abad, walaupun ia sendiri bukan seorang biara, ia
mempelajari Injil, sejarah para murid Yesus dan para penulispenulis antik.
Hasil dari studinya disusun dalam suatu karangan yang berjudul Institutiones.
Dalam edisi bahasa Latin karyanya terkenal dengan nama historia
exclesiastica of Historia tripatita, yang tidak lain adalah sejarah gereja.[7]
2.
Procopius
(500-565)
Tulisan-tulisan Procopius umumnya dalam bahasa Yunani.
Menulis The History of His Own Time yang menceritakan perang-perang Byzantium
melawan Persia, Afrika, dan bangsa Goths. Ia menyertai seorang jenderal
Byzantium dalam perang, sehingga sebagian tulisannya bisa dikatan sebagai saksi
mata. Kelemahannya terletak dalam biasnya sebagai pengagum empirium dan
penggunaan sumber yang tanpa seleksi
3.
Gregory
(538-594)
Tulisannya yang terkenal yaitu History of The Franks yang
menceritakan sejarah dunia sejak zaman kuno sampai abad ke-5. Sejarah bangsa
Franka dimulainya dari 417 sampai 591, lima puluh tahun terakhir ditulisnya
dari sudut pandang saksi mata. Dia menulis dalam bahas latin, bahasa yang
dimengerti kebanyakan orang pada masanya. Gregory menulis keajaiban-keajaiban
sebagai umsur yang membuat tulisannya saksi kekuasaan agama atas bangsa Franka.
Tulisannya menandai peralihan menuju abad pertengahan.
4.
Bede
(672-735)
Menulis sebuah buku Ecclesiastical History of English
Poeple, isinya menceritakan tentang terbentuknya kebudayaan Anglo-Saxon. Ia
menulisnya dalam bahasa latin. Bede menggunakan banyak sumber dan berkonsultasi
dengan gerejawan. Ia sangat berhati-hati dengan hal-hal yang ajaib, sehingga
tulisannya terkesan objektif. Bukunya dirancang secara sistematis. Biografi
dalam bukunya menjadi bagian yang sangat penting, karena dia menulis tentang
orang-orang yang berjasa dalam membawa misi kristen di Inggris.[8]
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Perubahan cuaca menyebabkan suku-suku di Asia
Tengah terpaksa berpindah untuk mempertaankan hidup. Pergerakan suku di Asia
Tengah menyebabkan suku-suku di Eropa Timur bergeser memasuki Romawi. Serbuan
suku-suku dari Eropa Timur telah melemahkan Romawi bahkan mengantarkanpada keruntuhnya.
Pada saat yang hampir bersamaan agama kristen berkembang pesat dan menjadi
kekuatan yang besar.
Perkembangan Historiografi Eropa
abad pertengahan sangat dipengaruhi oleh agama (kristen) yang waktu itu
mencengkram hampir seluruh aspek kehidupan. Penggunaan akal sehat sebagaimana
pada masa Yunani dan Romawi ditentang karena dianggap hasil dari setan.
Penulisan sejarah berpusat pada gereja dan negara dengan pelaku utama raja dan
pendeta. Kondisi seperti ini berlangsung cukup lama di Eropa yaitu sekitar 1000
tahun.
Rentan waktu yang cukup lama
tentunya memungkinkan banyak muncul karya-karya penulisan sejarah. Namun
penulisan sejarah saat itu bisa dikatakan jauh dari metode sejarah yang ilmiah.
Karya-karya penulisan sejarah sangat dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan
agama dan politik. Penulisan sejarah disesuaikan dengan doktrin agama dan
kepentingan negara.
Daftar Pustaka
Haikal Husain.1982.Mengenal Historiografi Barat : Historiografi
Yunani dan Romawi.Majalah
Informasi No. 1 Th.XXI
Kuntowijoyo.2001.Pengantar Ilmu Sejarah.Yogyakarta:Yayasan
Bentang Budaya.
Pradjoko Didik,
dkk.2008.Modul I Sejarah Indonesia :Hibah
Modul Pengajaran :Content
Development Tema B1.Depok:Universitas Indonesia.
Supriyono Agust.2003.Diktat Historiografi Eropa Barat.Semarang:Jurusan
Sejarah Fakultas Sastra
Universitas Diponegoro.
[1]
Haikal Husain.1982.Mengenal Historiografi
Barat : Historiografi Yunani dan Romawi.Majalah Informasi No. 1 Th.XXI
[2]
Pradjoko Didik, dkk.2008.Modul I Sejarah
Indonesia :Hibah Modul Pengajaran :Content Development Tema B1.Depok:Universitas
Indonesia
[3]
Supriyono Agust.2003.Diktat Historiografi
Eropa Barat.Semarang:Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas
Diponegoro Hlm 30-33
[4]
Supriyono Agust.2003.Diktat Historiografi
Eropa Barat.Semarang:Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Diponegoro.
Hlm 34-35
[5]
Kuntowijoyo.Pengantar Ilmu Sejarah.Yogyakarta:Yayasan
Bentang Budaya Hlm 42
[6]
Ibid Hlm 43-44
[7]
Supriyono Agust.2003.Diktat Historiografi
Eropa Barat.Semarang:Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas
Diponegoro. Hlm 35-36
[8]
Kuntowijoyo.Pengantar Ilmu Sejarah.Yogyakarta:Yayasan
Bentang Budaya Hlm 44-45
0
komentar |