Posted on Minggu, 05 Agustus 2012 Invasi Budaya


Boy/Girl Band, Invasi Budaya Korea Selatan
Oleh Dhani Kurniawan
Budaya memegang posisi penting dalam kehidupan manusia. Budaya bahkan telah menjadi identitas dan salah satu simbol kedaulatan suatu negara. Terbukti ketika beberapa kali negara tetangga berusaha mengklaim budaya Indonesia rakyat sontak bereaksi keras. Begitu pentingnya budaya sehingga pada umumnya negara yang sudah mapan akan berusaha menjaga dan melestarikan budaya yang dimilikinya terutama yang bersifat tradisional.
Budaya bahkan dapat dijadikan sarana menamankan pengaruh dari sutau negara. Ketika suatu negara berhasil membawa dan mempopulerkan budayanya di negara lain maka telah terjadi penanaman pengaruh. Coba kita ingat kembali apa yang pernah dilakukan Jepang ketika berhasil menduduki Indonesia. Selain penguasaan politik, militer, mereka juga begitu genjar menanamkan budayanya di Indonesia. Bahkan sampai-sampai ada yang mengatakan bahwa Jepang berusaha meNinponkan bangsa Indonesia.
Diakui atau tidak terkadang penanaman pengaruh melalui budaya bertahan lebih lama daripada pendudukan dengan senjata. Fenomena tersebut dapat kita lihat pada bekas wilayah kerajaan Mataram Islam. Puncak kejayaan Mataram Islam dibawah Sultan Agung yang hampir menguasai seluruh pulau jawa, sebagian Sumatera, dan sebagian Kalimantan memang tidak berumur panjang, tetapi pengaruhnya dalam aspek kebudayaan masih terasa sampai saat ini. Banyak upacara adat, bahasa, maupun tradisi lainnya di bekas wilayah Mataram yang masih menunjukkan pengaruh Mataram.
Sekarang di era global budaya nampaknya masih merupakan sarana yang ampuh untuk menanamkan pengaruh. Semua orang pasti tahu bahwa akhir-akhir ini sedang booming boy band dan girl band dari Korea Selatan. Mereka digemari tidak hanya di negaranya sendiri tetapi juga di luar negeri, dan tak luput pula Indonesia. Entah benar atau tidak ada yang mengatakan bahwa eksistensi boy band dan gril band Korea Selatan di luar negeri juga mendapat sokongan dari pemerintah mereka.  Saat ini bahkan segala sesuatu yang berbau Korea digemari oleh masyarakat Indonesia terutama generasi muda, mulai dari film, bahasa, musik, bahkan seni bela diri.  
Terlepas dari apakah ada peran pemerintah dan apakah ada tujuan tertentu tampak bahwa pengaruh budaya Korea telah demikian besar. Girl band dan Boy band Indonesia mulai bermunculan bak jamur di musim penghujan. Mereka hampir semuanya berkiblat pada Korea Selatan. Mulai dari aliran musik, koreografi, cara berdandan, bahkan tak jarang warna kulit dan model wajah para personil boy band dan girl band Indonesia berusaha mengikuti Korea Selatan.
Aliran musik, koreografi, dan cara berdandan para musisi Indonesia yang berkiblat ke luar negeri mungkin memang bukan fenomena yang baru dan sah-sah saja. Musik-musik yang berkembang di Indonesia dan para musisinya tidak jarang berkiblat ke musik-musik barat (Eropa dan Amerika), ada juga yang berkiblat ke timur  (Asia). Namun apa yang terjadi kali ini benar-benar sudah keterlaluan.
Para personel boy band girl band Indonesia membuat fisik mereka semirip mungkin dengan orang  Korea bukankah itu sudah keterlaluan. Lihatlah mereka berusaha menampakkan kulit kuning, mata sipit, dan ciri fisik lainnya yang sebenarnya ciri fisik orang Korea. Apakah itu bukan berarti mereka telah mengingkari bahwa mereka adalah orang Indonesia dan selayaknya memiliki ciri fisik yang khas Indonesia. Apakah ciri fisik bangsa Indonesia kurang menjual ? Kalau kita cermati fenomena ini bukankah telah terjadi penjajahan mental lewat jalur budaya ?

Madiun 5 Juli 2012

Posting Komentar